gunung dan wisata alam indonesia

Kamis, 15 Desember 2016

Gunung Merbabu (3.145) Mdpl beserta Jalur Pendakian


SALAM LESTARI

no.telp basecamp: - 081325932700 - 085329720365
                              - 085740540437

Gunung Merbabu adalah salah satu gunung api, Secara administratif gunung ini berada di wilayah Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur dan selatan, Kabupaten Semarang di lereng sebelah utara, Provinsi Jawa Tengah. Gunung Merbabu dikenal melalui naskah-naskah masa pra-Islam sebagai Gunung Damalung atau Gunung Pamarihan. Di lerengnya pernah terdapat pertapaan terkenal dan pernah disinggahi oleh Bujangga Manik

Terakhir meletus pada tahun 1560 dan tahun 1797. Oleh karena itu gunung Merbabu disebut juga gunung tidur karena sudah tidak meletus lagi. Ketinggian gunung Merbabu yakni 3.142 mdpl atau sekitar 10.630 kaki. Untuk ketinggian tersebut gunung Merbabu sudah tergolong gunung dengan ketinggian di atas rata-rata. Namun bagi para pendaki pemula jangan kawatir karna ketinggian tersebut akan dibalas dengan pemandangan di sana.
ada abad ke-15. Menurut etimologi, "merbabu" berasal dari gabungan kata "meru" (gunung) dan "abu" (abu).


Gunung Merbabu mempunyai 2 buah puncak yakni puncak Syarif (3.119m) dan puncak Kenteng Songo (3.142m). Puncak Gn.Merbabu dapat ditempuh dari Cunthel, Thekelan, (Kopeng / Salatiga) Wekas (Kaponan / Magelang) atau dari selo (Boyolali). Perjalanan akan sangat menarik bila Anda berangkat dari jalur Utara (Wekas, Cunthel, Thekelan) turun kembali lewat jalur selatan (Selo). Pemandangan yang sangat indah dapat disaksikan disepanjang perjalanan tersebut.

Gunung Merbabu cukup populer sebagai ajang kegiatan pendakian. Medannya tidak terlalu berat namun potensi bahaya yang harus diperhatikan pendaki adalah udara dingin, kabut tebal, hutan yang lebat namun homogen hutan tumbuhan runjung, yang tidak cukup mendukung sarana bertahan hidup atau survival), serta ketiadaan sumber air. Penghormatan terhadap tradisi warga setempat juga perlu menjadi pertimbangan.

Terdapat beberapa Jalur pendakian gunung merbabu yakni:
 
  1, Jalur pendakian via Selo
  2. Jalur pendakian via Suwanting
  3. Jalur pendakian via Wekas
  4. Jalur pendakian via Chuntel
  5. Jalur pendakian via Thekelan

JALUR VIA SELO

Untuk menuju basecamp pendaki Gunung Merbabu via Selo kita naik bus jurusan Magelang-Boyolali kemudian turun di Polres Selo. Dari Selo tidak ada angkutan yang bisa digunakan untuk menuju basecamp dan salah satu cara yang bisa kita pakai adalah dengan naik ojek.
Disini terdapat 2 basecamap yang bisa kita gunakan yang letaknya sekitar 50 meter sebelum gapura jalur pendakian gunung merbabu. Ada papan penujuk di depan basecamp sehingga para pendaki bisa dengan mudah menemukannya.

Setelah sampai di basecamp kita dapat melakukan registrasi dengan tarif sekarang Rp 10,000 per orang. Jika menitipkan motor dikenai biaya Rp 5000 per motor. Di Gunung Merbabu tidak diberlakukan sistem kuota, jadi tidak ada batasan berapa jumlah pendaki yang boleh naik kecuali ada hal-hal penting tertentu seperti kebakaran hutan, atau jalur pendakian longsor atau juga ada pencarian pendaki yang hilang.Untuk melakukan registrasi kita bisa menggunakan KTP, KTM atau SIM untuk keperluan pendataan jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginka


Awal pendakian, pendaki akan disambut gapura selamat datang dari Taman Nasional Gunung Merbabu. Memasuki pintu hutan suasana jalanan kiri kanan dipenuhi pohon pinus dan lamtoro, di siang haripun akan terasa sejuk. Jalanan masih cukup landai hingga 15 menit perjalanan. Setelah berjalan 1-1,5 jam sampailah di pos 1 (Dok Malang). Pos ini masih berada di rimbunnya pepohonan.

JALUR VIA SUWANTING 

Jalur ini pertama kali dibuka pada tahun 1990 dan ditutup pada tahun 1998 untuk para pendakian setelah beberapa tahun jalur ini dibuka kembali pada tahun 2015. Jalur pendakian ini terletak di Dusun Suwanting Desa Banyuroto Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang yang jaraknya sekitar 5 km dari Gardu pandang Ketep Pass. Jika berangkat dari Kota Yogyakarta memerlukan dua jam perjalanan menggunakan kendaraan roda dua.

Jalur Pendakian Gunung Merbabu via Suwanting ini terkenal indah dan memiliki pemandangan sabana yang menarik perhatian pendaki gunung. Jalur ini memiliki tiga Pos (Pos Lembah Lempong, Pos Selter Bendera, dan Pos Ndampo Awang). Pendaki dapat mendirikan tenda di pos 2 dan pos 3 karena lokasinya cukup luas dan pemandangannya sungguh indah dengan latar belakang Gunung Merapi

    
Jalur ini memiliki sumber air yang melimpah bagi para pendaki tidak usah khawatir air kebanyakan para pendaki selalu ingin mencari sumber air Pos air terletak di bawah Lembah cemoro, Lembah manding dan terakhir di bawah pos 3.

JALUR VIA KOPENG CHUNTEL

Untuk menuju ke desa Cuntel dapat ditempuh dari kota Salatiga menggunakan mini bus jurusan Salatiga Magelang turun di areal wisata Kopeng, tepatnya di Bumi perkemahan Umbul Songo. Perjalanan dimulai dengan berjalan kaki menyusuri Jalan setapak berbatu yang agak lebar sejauh 2,5 km, di sebelah kiri adalah Bumi Perkemahan Umbul Songo. Setelah melewati Umbul Songo berbelok ke arah kiri, di sebelah kiri adalah hutan pinus setelah berjalan kira-kira 500 meter di sebelah kiri ada jalan setapak ke arah hutan pinus, jalur ini menuju ke desa Thekelan.


Setelah meninggalkan perkampungan, perjalanan dilanjutkan dengan melintasi perkebunan penduduk. Jalur sudah mulai menanjak mendaki perbukitan yang banyak ditumbuhi pohon pinus. Jalan setapak berupa tanah kering yang berdebu terutama di musim kemarau, sehingga mengganggu mata dan pernapasan. Untuk itu sebaiknya pendaki menggunakan masker pelindung dan kacamata.

Setelah berjalan sekitar 30 menit dengan menyusuri bukit yang berliku-liku pendaki akan sampai di pos Bayangan I. Di tempat ini pendaki dapat berteduh dari sengatan matahari maupun air hujan.

JALUR VIA WEKAS

para pendaki yang berasal dari magelang atau sekitarnya lebih relatif melwati jalur ini.karena lebih dekat dan banyak terdapat sumber air, sehingga banyak remaja yang suka berkemah di Pos II terutama pada hari libur. Wekas merupakan desa terakhir menuju puncak yang memakan waktu kira-kira 6-7 jam. Jalur wekas merupakan jalur pendek sehingga jarang terdapat lintasan yang datar membentang. Lintasan pos I cukup lebar dengan bebatuan yang mendasarinya. Sepanjang perjalanan akan menemui ladang penduduk khas dataran tinggi yang ditanami Bawang, Kubis, Wortel, dan Tembakau, juga dapat ditemui ternak kelinci yang kotorannya digunakan sebagai pupuk. Rute menuju pos I cukup menanjak dengan waktu tempuh 2 jam.


Pos I merupakan sebuah dataran dengan sebuah balai sebagai tempat peristirahatan. Di sekitar area ini masih banyak terdapat warung dan rumah penduduk. Selepas pos I, perjalanan masih melewati ladang penduduk, kemudian masuk hutan pinus. Waktu tempuh menuju pos II adalah 2 jam, dengan jalur yang terus menanjak curam.

Pos II merupakan sebuah tempat yang terbuka dan datar, yang biasa didirikan hingga beberapa puluhan tenda. Pada hari Sabtu, Minggu dan hari libur Pos II ini banyak digunakan oleh para remaja untuk berkemah. Sehingga pada hari-hari tersebut banyak penduduk yang berdagang makanan. Pada area ini terdapat sumber air yang di salurkan melalui pipa-pipa besar yang ditampung pada sebuah bak.

JALUR VIA KOPENG THEKELAN

para pendaki mountainers yang melakukan pendakian asal dari area jawa barat, jawa tengah biisa naik kereta api. Dilanjutkan dengan bus jurusan Solo-Semarangturun di kota Salatiga, dilanjutkan dengan bus kecil ke Kopeng. Dari Yogyakarta naik bus ke Magelang, dilanjutkan dengan bus kecil ke Kopeng. Dari kopeng terdapat banyak jalur menuju ke Puncak, namun lebih baik melewati desa tekelan karena terdapat Pos yang dapat memberikan informasi maupun berbagai bantuan yang diperlukan. Pos Tekelan dapat ditempuh melalui bumi perkemahan Umbul Songo.


berikut adalah view keindahan gunung merbabu:




disarankan waktu pendakian harus dipikirkan lebih dalam lagi dan melihat info dulu mengnai kondisi dari base camp dan saya sudah menempat kan no.telp base camp diatas

diatas merupakan pembahasan yang kami ketahui setelah melakukan pendakian dan itu termasuk dari pengalaman saya Thanks For Read ....

note : bawalah kembali/turun samaph anda, karena hutan bukanlah tempat pembuangan sampah
Share:

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Laman

WISATA ALAM

Diberdayakan oleh Blogger.